Dosen AK di Warung Sebelah Kampus, Foto Humas AK Selasa (31/7/2018).
Dokumentasi Harian- Tercatat 82 sampai 120 Mil Jarak tempuh kabupaten kepulauan Mentawai menuju provinsi Sumatra Barat. Tentunya menjadi suatu pertimbangan bagi para calon mahasiswa untuk kuliah diluar kepulauan Mentawai. Banyak Mahasiswa mentawai yang sedang menjalani kuliah di Kota besar di Indonesia. Salah satunya Juheldi Sion Mahasiswa Sekolah Tinggi Berita Hidup (STBH) yang kuliah pada tahun 2012 sampai 2017 di Solo Kabupaten Kanyar anyar Kota Surakarta, Jawa Tengah.
STBH yang berada di Jl. Solo- Kalioso Km-7 ini adalah sekolah tinggi Pendidikan Agama Kristen. Disebutkan dia dan rekannya tinggal di Asrama Yayasan. Dosen muda asal Pagai Utara kelahiran tahun 1994 dipanggil Sion itu menyebutkan ada sebanyak 40 orang Mahasiswa di STBH. Namun ada juga yang tidak bisa bertahan. " Pada awal masuk disini dulu kami ada 40 orang dan setengah dari kami ada pulang kampung." katanya.
Budaya dan lingkungan baru dikatakan sangat ramah dan Sopan. Banyak hal baru yang ia dapatkan disana. "Saya belajar Bahasa Solo dan juga budaya keseharian mereka disana". bebernya kepada humas Ak di kampus. Jln. Raya Km-9. Sipora utara. Selasa (31/7).
Menurutnya kesabaran dan pergaulan itu penting. Apalagi mereka yang jauh dari keluarga. "Kita harus sabar dan bisa bergaul dengan orang dan agar mudah juga dikenal Sponsor." Selanjutnya Sion menyebutkan waktu Kuliah disolo, ada sekitar 3 tahun lamanya ia tidak pulang kampung. Saat libur dia manfaatkan untuk bekerja. "Selain bantuan dari sponsor, saya bekerja jadi Satpam dan pengembala kambing, dari sana sumber biaya kuliah dan biaya sehari-hari, ditambah biaya hidup disitu tidak terlalu mahal". tungkasnya.
Melalui pekerjaan dan pergaulan ia merasa tidak asing lagi disana. Mempelajari Budaya di Solo itu baginya sebuah tantangan baru. "Sopan santun di solo sangat berkesan dan memberikan pelajaran secara Netral. Belajar bahasa, tata cara duduk dan nada suara" ungkapnya. Diakhir pembicaraannya Juheldi Sion Dosen Agama Kristen di AK itu mengatakan, Dampak dari Pengalaman disana membuat ia menjadi tinggi perasaan. "Entah kenapa selama 4 tahun disana saya menjadi tinggi perasaan, jika ada orang jahatin saya, saya tidak bisa membalas." tutupnya.
